CORAK PATUNG
Di Indonesia pada masa lampau
sudah dikenal patung primitif seperti yang terdapat di Irian Jaya(Asmat) dan
Sulawesi Selatan(Tanah Toraja). Pada masa Hindu-Budha patung klasik berkembang
terutama di Jawa dan Bali. Karya patung primitif dan klasik secara tradisional
berlangsung turun temurun hingga sekarang. Selanjutnya primitif dan klasik
disebut corak tradisional. Sedangkan patung di luar primitif dan klasik disebut
patung bercorak modern.
Dilihat dari perwujudannya, ragam seni
patung modern dapat dibedakan menjadi 3 corak sebagai berikut:
- Corak imitatif, tiruan dari bentuk alam (manusia, binatang tumbuhan). Perwujudannya berdasarkan bentuk fisik baik anatomi, proporsi, maupun gerak. Terdapat pada karya Hendra, Trubus, Saptoto, Edy Sunarso.
- Corak deformatif, Bentuk-bentuk alam diolah, diubah menurut gagasan dan imanijasi pematung tetapi masih berdasarkan sifat-sifat fisik. Corak ini terdapat pada karya But Mochtar, G. Sidharta, dll.
- Corak nonfiguratif, secara umum sudah banyak meninggalkan bentuk-bentuk alam dan perwujudannya, di Indonesia corak abstrak ditampilkan oleh pematung G. Sidharta, Rita Widagdo, dll
MEDIA KARYA PATUNG
1. BAHAN
- Bahan Lunak, material empuk yang mudah dibentuk seperti sabun, plastisin, tanah liat, dll. Tanah liat mudah didapat tetapi tidak sembarang tanah liat bisa dibuat patung. Tanah liat yang baik untuk patung adalah yang bersih dari rumput, kerikil, akar, dsb. Selain itu daya susut tanah tidak lebih dari 10% sehingga kalau kering nantinya tidak pecah atau hancur. Keadaan tanah liat harus mudah dibentuk, tidak terlalu lembek dan tidak terlalu keras.
Bahan sabun mudah dibentuk, akan tetapi ukuran sabun yang ada di pasaran sangat kecil, baik itu sabun mandi atau sabun cuci batangan, sehingga sulit bila kita akan membuat karya yang berukuran besar.
- Bahan sedang, artinya tidak terlalu lunak dan tidak keras. Yang termasuk bahan sedang yaitu kayu waru, kayu segon, kayu randu dan kayu mahoni. Pembuatan patung dengan kayu biasanya dari bentuk batangan bukan dari bentuk papan. Oleh karena itu, sebelum membuat patung hendaknya mempersiapkan bahan sesuai kebutuhan.
- Bahan keras, Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contoh dari kayu seperti kayu jati, kayu sonokeling, dan kayu ulin. Bahan batu-batuan antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer).
No comments:
Post a Comment