Monday, February 2, 2015

CORAK PATUNG DAN MEDIA KARYA PATUNG

CORAK PATUNG    

Di Indonesia pada masa lampau sudah dikenal patung primitif seperti yang terdapat di Irian Jaya(Asmat) dan Sulawesi Selatan(Tanah Toraja). Pada masa Hindu-Budha patung klasik berkembang terutama di Jawa dan Bali. Karya patung primitif dan klasik secara tradisional berlangsung turun temurun hingga sekarang. Selanjutnya primitif dan klasik disebut corak tradisional. Sedangkan patung di luar primitif dan klasik disebut patung bercorak modern.
                     Dilihat dari perwujudannya, ragam seni patung modern dapat dibedakan menjadi 3 corak sebagai berikut:
  • ž  Corak imitatif, tiruan dari bentuk alam (manusia, binatang tumbuhan). Perwujudannya berdasarkan bentuk fisik baik anatomi, proporsi, maupun gerak. Terdapat pada karya Hendra, Trubus, Saptoto, Edy Sunarso.
  • ž  Corak deformatif, Bentuk-bentuk alam diolah, diubah menurut gagasan dan imanijasi pematung tetapi masih berdasarkan sifat-sifat fisik. Corak ini terdapat pada karya But Mochtar, G. Sidharta, dll.
  • ž  Corak nonfiguratif, secara umum sudah banyak meninggalkan bentuk-bentuk alam dan perwujudannya, di Indonesia corak abstrak ditampilkan oleh pematung G. Sidharta, Rita Widagdo, dll

MEDIA KARYA PATUNG

1. BAHAN
  • ž  Bahan Lunak, material empuk yang mudah dibentuk seperti sabun, plastisin, tanah liat, dll. Tanah liat mudah didapat tetapi tidak sembarang tanah liat bisa dibuat patung. Tanah liat yang baik untuk patung adalah yang bersih dari rumput, kerikil, akar, dsb. Selain itu daya susut tanah tidak lebih dari 10% sehingga kalau kering nantinya tidak pecah atau hancur. Keadaan tanah liat harus mudah dibentuk, tidak terlalu lembek dan tidak terlalu keras.
          Untuk bahan plastisin (lilin) dapat diperoleh di toko. Tingkat plastisitas lilin bermacam-                       macam, ada yang sangat lembek, cukup lembek, dan agak lembek. Lilin yang sangat lembek               akan susah dibentuk.
          Bahan sabun mudah dibentuk, akan tetapi ukuran sabun yang ada di pasaran sangat kecil, baik             itu sabun mandi atau sabun cuci batangan, sehingga sulit bila kita akan membuat karya yang               berukuran besar.
  • ž  Bahan sedang, artinya tidak terlalu lunak dan tidak keras. Yang termasuk bahan sedang yaitu kayu waru, kayu segon, kayu randu dan kayu mahoni. Pembuatan patung dengan kayu biasanya dari bentuk batangan bukan dari bentuk papan. Oleh karena itu, sebelum membuat patung hendaknya mempersiapkan bahan sesuai kebutuhan.
  • ž  Bahan keras, Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contoh dari kayu seperti kayu jati, kayu sonokeling, dan kayu ulin. Bahan batu-batuan antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer).
 Selain bahan-bahan tersebut, masih ada bahan lain yang dapat digunakan untuk membuat patung, seperti emas, semen, pasir, gips, kuningan, perunggu, dsb.
  •  

No comments:

Post a Comment