Monday, February 2, 2015

KODE FONETIK NATO

A - Alfa
B - Bravo
C - Charlie 
D - Delta
E - Echo 
F - Foxtrot
G - Golf
H - Hotel
I - India
J - Juliet 
K - Kilo
L - Lima
M - Mike 
N - November
O - Oscar 
P - Papa
Q - Quebec 
R - Romeo
S - Sierra 
T - Tango 
U - Uniform 
V - Victor 
W - Whiskey 
X - Xray
Y - Yankee 
Z - Zulu

GERAK TAKSIS PADA TUMBUHAN


Taksis adalah gerak pindah tempat yang dilakukan tubuh tumbuhan atau bagian dari tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi arah datangnya rangsang. Gerak menuju ke arah rangsang disebut taksis positif, sedangkan menjauhi rangsang disebut negatif. Berdasarkan jenis rangsang yang menyebabkannya, gerak taksis dibedakan menjadi:
v  Kemotaksis terjadi karena pengaruh rangsang dari zat kimia, contohnya adalah gerak spermatozoid tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji menuju ke sel telur.

v  Fototaksis terjadi karena pengaruh rangsang cahaya, contohnya adalah gerak spora kembara, yaitu spora yang memiliki bulu cambuk, menuju ke tempat yang lebih terang.

GERAK NASTI PADA TUMBUHAN


Nasti adalah gerak pada bagian tubuh tumbuhan sebagai reaksi terhadap rangsang dari luar. Namun, arah dan pola geraknya tidak dipengaruhi oleh arah rangsang melainkan ditentukan oleh stuktur tumbuhan tersebut. Gerak nasti ditimbulkan oleh perubahan tekanan turgor dalam suatu jaringan tumbuhan. Tekanan turgor adalah suatu keadaan sel yang mengembang karena penyerapan air oleh sitoplasma dan rongga sel. Berdasarkan jenis rangsang, nasti dibedakan menjadi:
v  Seismonasti
Merupakan gerak  tumbuhan karena pengaruh getaran atau sentuhan, contohnya gerak membuka dan menutup daun putri malu.
v  Termonasti
Merupakan gerakan tumbuhan karena pengaruh perubahan suhu, contohnya gerak mekar dan kuncupnya bunga tulip.
v  Fotonasti
Adalah gerak tumbuhan karena pengaruh cahaya, contohnya gerak mekar dan kuncupnya bunga tasbih.
v  Niktinasti
Adalah gerak tumbuhan karena pengaruh gelap.
v  Kemonasti

Adalah gerak tumbuhan karena pengaruh senyawa kimia.

GERAK TROPISME PADA TUMBUHAN

Tropisme atau tropi adalah gerak pada bagian tumbuhan yang menuju atau menjauhi rangsang. Gerak tumbuh menuju ke arah datangnya rangsang dinamakan tropisme positif, sedangkan gerak tumbuh menjauhi sumber rangsang dinamakan tropisme negatif.
Berdasarkan macam rangsang yang mempengaruhi, tropisme dapat dibedakan menjadi:
v  Geotropisme
Adalah gerak yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bumi, contohnya gerak tumbuh akar menuju  ke arah gravitasi bumi (geotropisme positif).
v  Fototropisme
Adalah gerak yang terjadi karena pengaruh cahaya, contohnya gerak tumbuh ujung batang tanaman menuju ke arah cahaya.
v  Hidrotropisme
Adalah gerak yang terjadi karena pengaruh air, contohnya gerak tumbuh akar menuju tempat yang berair.
v  Tigmotropisme

Gerak yang terjadi karena pengaruh sentuhan atau persinggungan, contohnya gerak tumbuh ujung batang atau sulur tanaman tertentu/melilit kayu/tongkat.

CARA MENGENDALIKAN HAMA


        Pada dasarnya, pengendalian hama merupakan setiap usaha atau tindakan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mengusir, menghindari, dan membunuh spesies hama agar populasinya tidak mencapai jumlah yang secara ekonomi merugikan. Pengendalian ini tidak bermaksud untuk menghilangkan spesies hama sampai tuntas, melainkan hanya menekan populasinya sampai jumlah tertentu. Oleh karena itu, cara yang diterapkan untuk mengendalikan hama tanaman harus tetap dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomi dan secara ekologi. Ada beberapa macam pengendalian hama, yaitu:

SISTEM SARAF TEPI


Berfungsi menghubungkan antara reseptor ke saraf pusat ke efektor.
Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar.
a.      Sistem saraf sadar (kraniospinal)
Merupakan saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf sadar dibagi menjadi dua yaitu Cranial yang menghubungkan saraf ke otak dan spinal yang menghubungkan saraf ke sumsum tulang belakang.
b.      Sistem saraf tak sadar (saraf autonom)

Sistem saraf autonom dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf simpatik (berkontraksi) dan sistem parasimpatik (berelaksasi). Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion yang pendek sedangkan sistem saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu. Kedua sistem saraf itu memiliki pengaruh kerja yang berlawanan (antagonis). Cara kerja saraf yang berlawanan bertujuan agar proses di dalam tubuh berjalan dengan seimbang. Sebagai contoh, jika sistem saraf simpatik berfungsi mengecilkan pupil, sistem saraf parasimpatik berfungsi memperbesar pupil.

SISTEM SARAF PUSAT


1.      OTAK
Otak dilindungi dengan selaput otak yang disebut “meninges”, yang tersusun dari:
Ø  Durameter (lapisan luar) terdiri dari 2 lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai durameter yang mudah dilepaskan dari tulang kepala.
Ø  Arachnoid (lapisan tengah) didalamnya terdapat cairan yang disebut “serebrospinal” yang berfungsi untuk melindungi otak dari goncangan.
Ø  Piameter (lapisan dalam) yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.

Pembagian-pembagian Otak:
Ø Otak besar (Cerebum) berfungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, seperti kepandaian, memori, kesadaran dan pertimbangan.
Bagian-bagian otak besar yaitu:
a.    Bagian depan(frontalis): pusat gerakan otot
b.    Bagian tengah(ocipitalis): pusat perkembangan ingatan dan kecerdasan
c.    Bagian samping(temporalis): pusat pendengaran.
d.    Bagian belakang(parietalis): pusat penglihatan.
Ø Otak tengah (Mesenchepalon) pada bagian ini berfungsi dalam mengatur refleksi mata seperti penyempitan pupil mata, kontraksi otot. Otak tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan pendengaran.
Ø Otak tengah (Cerebellum) mempunyai fungsi sebagai koordinasi gerakan otok yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.
Dibagian depan otak tengah terdapat:
a.      Talamus: bagian yang menjalankan pemisahan pertama impuls yang tiba dan mengarahkan impuls ke bagian cerebum yang berbeda, serta mengarahkan sebagian dari impuls ke sumsum tulang belakang.
b.      Hipotalamus: bagian yang mengatur suhu tubuh, selera makan, dan keseimbangan cairan tubuh.
Ø Sumsum lanjutan (Medula Oblongata)berfungsi sebagai penghantar implus dari medula spinalis menuju ke otak serta mempengaruhi refleks fisiologis seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, dll. Selain itu juga mengatur gerak refleks seperti bersin, berkedip, dll.

Tumbuhan Berbiji Terbuka

        Tumbuhan Berbiji Terbuka

Tumbuhan berbiji terbuka memiliki bakal biji yang tidak terbungkus oleh daging buah. Ciri-ciri tumbuhan terbuka adalah:
·         Umumnya berupa pohon yang tinggi/besar
·         Memiliki akar tunggang
·         Tidak memiliki bunga sebenarnya
·         Bakal biji tidak dilindungi daging buah
·         Bentuk daunnya lebar atau runcing seperti jarum
Contohnya: cemara, macam-macam pinus, pohon damar, melinjo.

Tumbuhan berbji terbuka dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu:
·         Suku Pakis Haji (Cycas rumphii)
·         Suku Pinus-pinusan (Coniferae)

·         Suku Tangkil (Gnetinae)

TUMBUHAN BERBIJI TERTUTUP

          Tumbuhan Berbiji Tertutup

Tumbuhan berbiji tertutup memilik ciri-ciri sebagai berikut:
·         Memiliki bunga sempurna
·         Bakal biji terletak didalam bakal buah
·         Bentuk daun beraneka ragam
·         Bentuk bunga beraneka ragam
·         Bentuk buah beraneka ragam
·         Bentuk batang beraneka ragam

Tumbuhan berbiji tertutup dibagi menjadi dua yaitu:
Ø  Tumbuhan berkeping dua (dikotil)
Akar tumbuhan dikotil merupakan akar tunggang yang bercabang-bacang. Memiliki kambium sehingga akarnya bisa menjadi besar.
Batang pada umummnya bercabang-cabang dan beranting. Di dalamnya terdapat kambium sehingga bisa tumbuh menjadi besar. Sedangkan cabang-cabang dan ranting merupakan tempat tumpuhan daun.
Bunganya memiliki kelopak uang berkelipatan 2,4,5 atau kelipatan 2 dan 5. Warnyanya bunga beraneka ragam. Memiliki kelopak bunga, mahkota, putik, dan benang sari dalam satu organ. Oleh sebab itu bunga pada tumbuhan dikotil memiliki susunan yang lengkap. Di dalam bunga terdapat calon biji yang kelak akan dibungkus oleh daging buah.
Jenis tumbuhan dikotil sangat banyak, hampir berjumlah 200.00 macam. Adapun suku tumbuhan dikotil yang banyak kita jumpai misalnya:
a.       Suku polong-polongan
·         Bangsa kacang-kacangan: kacang panjang, kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, kapri, kacang babi, kecipir, buncis.
·         Bangsa pohon: pohon dadap, turi, kihujan, flamboyan, akasia, petai.
b.      Suku kubis-kubisan
Misalnya: kubis kepala, bunga kol, brokoli, petsai, selada, dsb.
c.       Suku getah-getahan
Misalnya: ontohnya: karet, jarak/kaliki, kastuba, dsb.
d.      Suku kapas-kapasan
Misalnya: kapas, waru, okra dan hibiscus.
e.      Suku terung-terungan

Misalnya: kentang, tembakau, cabe merah, tomat.

TEKNIK MEMBUAT PATUNG BESERTA ALAT-ALATNYA

TEKNIK
  • ž  Teknik Membutsir, yaitu membuat patung dengan cara memijit, menambah, dan mengurangi bahan yang dibentuk, dengan dibantu alat butsir. Membuat patung dengan cara membutsir biasanya mempergunakan bahan tanah liat atau plastisin.
  • ž  Teknik Memahat, berbeda dengan teknik membutsir, dalam teknik memahat hanya dapat dilakukan pengurangan bahan. Biasanya yang dipahat bahan yang cukup padat seperti kayu atau batu.
  • ž  Teknik Mencetak, teknik mencetak ada 2 yaitu cetak tekan dan cetk tuang(cor). Dalam membuat patung dengan teknit mencetak biasanya digunakan teknit cetak tuang. Bahan yang dipergunakan untuk teknik ini umumnya cair atau bisa dicairkan, seperti semen, gips, emas, dll
  • ž  Teknik Kontruksi, merupakan cara membuat patung dengan cara menyusun bahannya, baik dengan kerangkan maupun tanpa kerangka. Cara menyusunnya dapat direkatkan dengan lem, dilepa, atau dipatri. Bahannya seperti semen, pasir, kawat besi, plastisin, bubur kertas, dll

CORAK PATUNG DAN MEDIA KARYA PATUNG

CORAK PATUNG    

Di Indonesia pada masa lampau sudah dikenal patung primitif seperti yang terdapat di Irian Jaya(Asmat) dan Sulawesi Selatan(Tanah Toraja). Pada masa Hindu-Budha patung klasik berkembang terutama di Jawa dan Bali. Karya patung primitif dan klasik secara tradisional berlangsung turun temurun hingga sekarang. Selanjutnya primitif dan klasik disebut corak tradisional. Sedangkan patung di luar primitif dan klasik disebut patung bercorak modern.
                     Dilihat dari perwujudannya, ragam seni patung modern dapat dibedakan menjadi 3 corak sebagai berikut:
  • ž  Corak imitatif, tiruan dari bentuk alam (manusia, binatang tumbuhan). Perwujudannya berdasarkan bentuk fisik baik anatomi, proporsi, maupun gerak. Terdapat pada karya Hendra, Trubus, Saptoto, Edy Sunarso.
  • ž  Corak deformatif, Bentuk-bentuk alam diolah, diubah menurut gagasan dan imanijasi pematung tetapi masih berdasarkan sifat-sifat fisik. Corak ini terdapat pada karya But Mochtar, G. Sidharta, dll.
  • ž  Corak nonfiguratif, secara umum sudah banyak meninggalkan bentuk-bentuk alam dan perwujudannya, di Indonesia corak abstrak ditampilkan oleh pematung G. Sidharta, Rita Widagdo, dll

RAGAM PATUNG

Dalam melakukan penyusunan material ada yang harus ditempa dan dipotong. Ada pula yang tinggal menyusun bentuk-bentuk yang sudah ada. Kecenderungan lain dalam corak abstrak adalah corak yang minimal, yaitu pencarian bentuk dasar dengan sedikit variasi.
Jenis karya patung dapat kita bedakan menjadi tiga, yaitu:
  • ž  Patung Dada, yaitu patung yang penampilan karyanya sebatas dada hingga ke atas atau bagian kepala.

FUNGSI PATUNG



Secara umum, fungsi seni patung tidak terlepas dari tujuan diciptakannya patung tersebut. Berdasarkan tujuan pembuatannya, patung ada 6 macam, yaitu:
  • ž  Patung religi, sebagai sarana untuk beribadah atau bermakna religius.
                                 
  • ž  Patung monumen, utnuk memperingati jasa seseorang, kelompok atau peristiwa bersejarah.

PENGERTIAN PATUNG

         Patung merupakan karya seni rupa 3 dimensi. Menurut KBBI patung diartikan sebagai benda tiruan bentuk manusia dan binatang yang cara pembuataannya dipahat. Pengertian tersebut diterjemahkan dari bahasa Inggris sculpture, karena pada jaman dahulu pembuatan patung kebanyakan menggunakan teknik memahat.
           Pada zaman dahulu patung dibuat untuk kepentingan keagamaan, misal pada zaman Mesir kuno, orang membuat patung untuk disembah. Pada zaman Hindu dan Budha, orang juga membuat patung untuk menghormati dewa atau orang yang dijadikan teladan.
          Sekarang patung tidak dibuat untuk dipuja-puja atau disembah tetapi lebih bersifat sebagai hiasan. Patung-patung sekarang lebih bebas dan bervariasi. Dalam berkarya, pematung tidak terikat oleh untuk apa dan untuk siapa patung itu dibuat. Seni patung dibuat untuk dinikmati keindahan bentuknya.

Sunday, January 11, 2015

CARA PENANGGULANGAN TANAH LONGSOR



Cara Penanggulangan Tanah Longsor

Masyarakat waswas jika berada di tanah yang rawan longsor. Peran pemerintah (daerah) kembali dipertanyakan. Tanah longsor merupakan permasalahan klasik lingkungan karena polanya yang kerap menimpa negara ini. Berikut ini 5 cara penanggulangan tanah longsor.

1. Tanam pohon. Gerakan sejuta pohon yang dicanangkan pemerintah harus segera direalisasikan. Jangan indah dalam kata, namun miskin aksi nyata. Menanam pohon akan membuat tanah menjadi segar kembali. Asri dan sejuk. Fungsinya pun akan kembali sebagai penjaga keseimbangan kehidupan manusia, bukan perusak kehidupan manusia.
Sejatinya gerakan tanam pohon ini memang sangat bisa untuk dijadikan sarana mencegah adanya tanah longsor bahkan tak hanya tanah longsor. Menanam kembali hutan-hutan atau are-area yang gundul yang biasa disebut dengan reboisasi juga dapat mencegah banjir.
Tanah yang dipenuhi dengan pohon akan tak mudah untuk terseret oleh banjir atau tak mudah untuk runtuh atau longsor. Karena di dalam tanah yang tertanami pohon terdapat akar pohon yang membuar tanaha tetap dapat berdiri dengan kokoh dan tak mudah untuk koyah atau jatuh. Akar pohon yang tertanam di dalam tanah dengan kuat inilah yang membuat struktur tanah menjadi kuat. Ia akan menjaga tanah untuk tak mudah terseret banjit atau pun longsor.
Tentu kita banyak tahu bahwa tanah longsor atau pun banjir banyak terjadi di tanah yang gundul atau tak ada sedikti tanaman atau pohon di sekitarnya. Hal ini memang wajar untuk terjadi karena pada lahan yang kosong tak ada akar tanaman yang dapat menyokong kuat keberadaan tanah tersebut. Sehingga tanah tersebut menjadi mudah terseret air atau pun jatuh dari kedudukannya semula.
Hal inilah yang menyebabkan tanah menjadi mudah terkena banjir atau terkena tanag longsor. Maka untuk menghindari ini adalah dengan menanam kembali tanah yang gundul dengan pohon-pohon yang akan tumbuh besar dan kuat.
Nantinya, semua pohon yang telah ditanam ini akan memberikan banyak sekali manfaat bagi kehidupan. Memang tujuan penanamannya adalah untuk mencegah banjir dan tanah longsor namun kemudian ada banyak manfaat lain yang dapat diperoleh.
Pohon besar yang ditanam di hutan akan menjadi penyumbang oksigen terbesar dunia. Maka dari itu, hutan dapat disebut dengan paru-paru dunia. Udara di dunia akan tetap penuh oksigen dan menjadi fresh dan bersih dengan adanya kontribusi oksigen yang dihasilkan oleh pohon yang ada di hutan.

Monday, January 5, 2015

JENIS-JENIS WAYANG DI INDONESIA

1. Wayang beber
Wayang beber merupakan salah satu jenis wayang tertua di Indonesia. Dalam pertunjukan narasi ini, lembaran gambar panjang dijelaskan oleh seorang dalang. Wayang beber tertua dapat ditemukan di Pacitan, Donorojo, Jawa Timur. Selain dari kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana, wayang beber juga menggunakan kisah-kisah dari cerita rakyat, seperti kisah asmara Panji Asmoro Bangun dan Dewi Sekartaji.

2. Wayang kulit
Di Jawa Tengah dan Timur, jenis wayang yang paling populer adalah wayang kulit atau  wayang kulit purwa. Wayang ini berbentuk pipih dan terbuat dari kulit kerbau atau kambing. Lengan dan kakinya bisa digerakkan. Di Bali dan Jawa, pertunjukan wayang kulit sering kali menggabungkan cerita-cerita Hindu dengan Budha dan Islam. Selain kisah-kisah religius, cerita-cerita rakyat serta mitos sering digunakan.

3. Wayang Klitik (atau Karucil)
Bentuk wayang ini mirip dengan wayang kulit, namun terbuat dari kayu, bukan kulit. Mereka juga menggunakan bayangan dalam pertunjukannya. Kata “klitik” berasal dari suara kayu yang bersentuhan di saat wayang digerakkan atau saat adegan perkelahian, misalnya. Kisah-kisah yang digunakan dalam drama wayang ini berasal dari kerajaan-kerajaan Jawa Timur, seperti Kerajaan Jenggala , Kediri, dan Majapahit. Cerita yang paling populer adalah tentang Damarwulan. Cerita ini dipenuhi dengan kisah perseturan asmara dan sangat digemari oleh publik.

JENIS-JENIS MANUSIA PURBA

JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA
A. MEGANTHROPUS PALAEOJAVANICUS
Meganthropus Palaeojavanicus:  manusia raksasa  dari Jawa kuno.
 Fosil manusia purba ini adalah jenis paling tua yang pernah ditemukan di Indonesia. Penemunya adalah Ralph von Koenzgswald di Fosil yang ditemukan berupa rahang bawah dan atas gigi lepas. Dengan cara stratigrafi diketahui fosil tersebut berada pada lapisan Puçangan. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil Megantropus Paleojavanicus berumur 1-2 juta tahun.
Ciri-ciri Meganthropus Palaeojavanicus
·         §  Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala.
·         §  Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok.
·         §  Tidak berdagu.
·         §  Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat.
·         §  Makanannya jenis tumbuh-tumbuhan.

CARA MENGATASI KENAKALAN REMAJA

Berikut beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang.
  contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya,
  dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita
  sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila
  dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun
  baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main
  yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia
  pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio,
  handphone, dll.
- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak
  menghabiskan waktunya selain di rumah.
- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan
  mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.
- Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan
  pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia
  sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian
  dan kepercayaan dirinya.
- Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat curhat yang nyaman untuk anak anda,

  sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.

PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN SECARA MERUNDUK

Rundukan sering disebut cangkok tanah atau cangkok runduk karena dilakukan dengan merundukkan cabang pohon induk sampai menyentuh tanah, lalu menutupnya dengan media. Pada dasarnya, cara rundukan sama dengan mencangkok, yaitu membungkus bagian tanaman dengan media untuk menumbuhkan akar. Namun, cara rundukan tidak memerlukan pembungkus. Perbanyakan ini memiliki tingkat keberhasilan sampai 100%, karena cabang yang diperbanyak tetap mendapatkan asupan makanan dari pohon induknya.

Tanaman yang biasa diperbanyak dengan rundukan adalah tanaman yang bercabang panjang dan lentur seperti murbai, stroberi, apel, mawar dan azalea. Selain itu, juga tanaman menjalar dan merambat seperti labu kuning dan labu air. Secara alami, tanaman-tanaman tersebut dapat melakukan perbanyakan sendiri saat bagian tanamannya terkulai menyentuh tanah. Lama-kelamaan dari bagian tersebut akan tumbuh akar dan tunas. Jika dipotong dan ditanam lagi dapat tumbuh menjadi tanaman baru yang produktif.

SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK

·         Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan).
Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan undang-undang dan pelaksanaan pemungutan haruslah adil. Adil dalam perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Sedang adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.

·         Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (Syarat Yuridis).
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun warganya.