PENGERTIAN WACANA
Wacana
merupakan satuan bahasa di atas tataran kalimat yang digunakan untuk
berkomunikasi dalam konteks sosial.Satuan bahasa itu dapat berupa rangkaian
kalimat atau ujaran.Wacana dapat berbentuk lisan atau tulis .
Dalam peristiwa komunikasi secara lisan,
dapat dilihat bahwa wacana sebagai proses komunikasi antarpenyapa dan pesapa,
sedangkan dalam komunikasi secara tulis, wacana terlihat sebagai hasil dari
pengungkapan ide/gagasan penyapa. Disiplin ilmu yang mempelajari wacana disebut
dengan analisis wacana.Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti
atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis
maupun lisan.
Istilah
wacana berasal dari kata sansekerta yang bermakna ucapan atau tuturan. Menurut
Alwi, dkk (2003:42), wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga
membentuk makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu. Menurut Tarigan
(dalam Djajasudarma, 1994:5), wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan
tertinggi atau terbesar di atas kalimat
atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan,
yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata. Lebih lanjut, Syamsuddin
(1992:5) menjelaskan pengertian wacana sebagai rangkaian ujar atau rangkaian
tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara
teratur, sistematis, dalam satu kesatuan yang koheren, dibentuk dari unsur
segmental maupun nonsegmental bahasa.
Dari
beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa wacana adalah satuan
bahasa yang lengkap yang disajikan secara teratur dan membentuk suatu makna.
JENIS-JENIS
WACANA BAHASA INDONESIA
Berdasarkan
bentuk atau jenisnya, wacana dibedakan menjadi empat yaitu sbb:
1. Wacana
Narasi
Narasi
adalah cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa.
Narasi dapat berbentuk narasi ekspositoris dan narasi imajinatif. Unsur-unsur
penting dalam sebuah narasi adalah kejadian, tokoh, konfik, alur/plot, serta
latar yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana.
2. Wacana
Deskripsi
Deskripsi
adalah karangan yang menggambarkan/suatu objek berdasarkan hasil pengamatan,
perasaan, dan pengalaman penulisnya.Untuk mencapai kesan yang sempurna bagi
pembaca, penulis merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan.Dilihat dari
sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu deskripsi
Imajinatif/Impresionis dan deskripsi faktual/ekspositoris.
3. Wacana
Eksposisi
Karangan
eksposisi adalah karangan yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci
(memaparkan) sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas
pengetahuan kepada pembacanya. Karangan eksposisi biasanya digunakan pada
karya-karya ilmiah seperti artikel ilmiah, makalah-makalah untuk seminar,
simposium, atau penataran.Tahapan menulis karangan eksposisi, yaitu menentukan
objek pengamatan, menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi, mengumpulkan
data atau bahan, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka menjadi
karangan.Pengembangan kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat berpola
penyajian urutan topik yang ada dan urutan klimaks dan antiklimaks.
4. Wacana
Argumentasi
Karangan
argumentasi ialah karangan yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian terhadap
suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-pernyataan
yang logis. Tujuan karangan argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan
kebenaran pendapat pengarang.Tahapan menulis karangan argumentasi, yaitu
menentukan tema atau topik permasalahan, merumuskan tujuan penulisan,
mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang
mendukung, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka menjadi
karangan.Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat berpola sebab-akibat,
akibat-sebab, atau pola pemecahan masalah.
ijin kopiom
ReplyDelete