Cerita nabi yusuf dibuang ke sumur
Cerita Nabi Yusuf as, suatu hari saudara-saudara Nabi Yusuf as yang memberi dan dengki
kepadanya berkumpul dan bermusyawarah untuk mengemukakan perasaan mereka
masing-masing atas perlakuan Ayah mereka yang mereka anggap tidak adil kepada
anak-anaknya. Dalam musyawarah ini banyumin tidak diikut sertakan karena ia
adalah adik kandung Nabi Yusuf as, mereka memutuskan agar Nabi Yusuf as dibuang
saja.
Terjadilah dialog antara mereka dengan ayahnya dengan penuh kelembutan
namun dedam yang tersembunyi di hati. Dalam hal ini diterangkan dalam Al Qur’an
berikut ini :
“mereka berkata : “wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai
kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
menginginkan kebaikan baginya. Biarlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar
ia (dapat) bersenang-sendang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami
pasti menjaganya”
“berkata Ya’qub : “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat
menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu
lengah dari padanya”
“Mereka berkata : “Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami
golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-raong yang
merugi” (Qs 12 : 11 – 14)
Mereka membujuk ayahnya agar mengizinkan Nabi Yusuf as pergi dengan mereka.
Akhirnya mereka berhasil meyakinkan ayahnya yang sangat khawatir kalau-kalau
Nabi Yusuf as dimakan oleh serigala. Apakah ini masuk akal? Kami sepuluh orang
laki-laki, maka mana mungkin kami yang banyak ini lalai darinya? Sungguh kami
akan kehilangan sifat kejantanan kami seandainya terjadi peristiwa itu. Kami
jamin bahwa tidak ada seekor serigala pun akan memakannya. Karena itu, tidak
ada yang perlu dikhawatirkan.
Mereka pun berhasil mengajak Nabi Yusuf as pada hari berikutnya dan pergi
dengannya ke gurun. Mereka menuju tempat yang jauh belum pernah mereka tempuh.
Mereka mencari sumur yang disitu sering dilewati oleh para kafilah dan mereka
berencana untuk memasukkan Nabi Yusuf as ke dalam sumur itu. Allah Yang Maha
Mengetahui mengilhamkan kepada Nabi Yusuf as bahwa ia akan selamat, maka tidak
perlu takut. Allah yang maha kuasa menjamin bahwa Nabi Yusuf as akan bertemu
dengan mereka pada suatu hari dan akan memberi tahu mereka apa yang mereka
lakukan kepadanya.
Nabi Yusuf as sempat melakukan perlawanan kepada mereka, namun mereka
memukulinya dan mereka memeritahkannya untuk melepas bajunya, lalu mereka
menceburkannya ke dalam telah dalam keadaan telanjang. Kemudian Allah Yang Maha
Kuasa mewahyukan kepadanya bahwa ia akan selamat dan karean itu ia tidak perlu
takut. Di dalam telah itu terdapat air, namun tubuh Nabi Yusuf as tidak terkena
hal yang membahayakan. Ia sendirian duduk di sumur itu, kemudian ia
bergantungan dengan batu.
Kemudian saudara-saudara yang benci kepada Nabi Yusuf itu menyembelih hewan
sejenis kambing atau rusa, lalu melumurkan darah palsu ke pakaian Nabi Yusuf
as. Mereka lupa untuk merobek-robek pakaian Nabi Yusuf as. Mereka malah membawa
apakain sebagaimana biasanya (masih utuh) dan hanya berlumuran darah. Peristiwa
ini terjadi di malam yang gelap. Sementara itu, si ayah duduk di rumahnya lalu
anak-anaknya masuk menemuinya di tengah malam di mana kegelapan malam
menyembunuikan kegelapan dan kegelapan kebohongan yang siap ditampakkan. Nabi
Ya’qub bertanya : “Mengapa kalian menangis? Apakah terjadi sesuatu pada
kambing?Mereka berkata sambil meningkatkan tangisnya, seperti diterangkan dalam
Al Qur’an berikut ini :
“Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis”
“Mereka berkata : “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi
berlomba-lomba, dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia
dimakan serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami,
sekalipun kami adalah orang-orang yang benar” (Qs 12 : 17 – 18)
Nabi Ya’qub as memegang pakaian anaknya. Lalu ia mengangkat pakaian
itu dan memperhatikannya di bawah cahaya yang terdapat dalam kamar. Ia
membalik-balikkan baju itu di tangannya namu ia melihat bahwa pakaian itu masih
utuh dan tidak ada tanda-tanda cakaran atau robek. Serigala apa yang makan Nabi
Yusuf as? Apakah ia memakan dari dalam pakaian tanpa merobek pakaiannya?
Seandainya Nabi Yusuf as mengenakan pakaiannya lalu ia dimakan oleh serigala,
semestinya pakaian tersebut akan robek. Seandainya ia telah melepas bajunya
untuk bermain dengan saudara-saudaranya, maka bagimana pakaian tersebut
dilumiri dengan darah sementara saat itu tidak menggunakan pakaian?
Berdasarkan bukti-bukti itu, Nabi Ya’qub as mengetahui bahwa mereka
berbohong. Nabi Yusuf as tidak dimakan oleh serigala. Nabi ya’qub mengetahui
bahwa anak-anaknya berbohong, ia mengungkapkan hal itu dalam perkatannya yang
tersebut dalam Al Qur an :
“Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah
palsu. Ya’qub berkata “sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik
perbuatan (yang buruk) itu; maka kesbaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan
Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan”
(Qs 12 ; 18)
Demikianlah perilaku Nabi Ya’qub dengan bijaksananya. Ia meminta agar
diberi kesabaran dan memohon pertolongan kepada Allah SWT atas apa yang mereka
lakukan terhadap putra kesayangannya.
Cerita Nabi Yusuf as ditemukan di sumur
Kemudian, ada kafilah yang sedang berjalan menuju Mesir, yaitu satu kafilah
besar yang berjalan cukup jauh sehingga dinamakan Sayyarah. Semua kafilah itu
menuju sumur, mereka berhenti untuk menambah air. Mereka menghulurkan timba ke
sumur. Lalu Nabi Yusuf as bergelantung pada timba tersebut. Orang yang mengulur
timba mengira bahwa timbanya telah penuh dengan air. Namun setelah dilihat,
kafilah itu terkejut sambil berkata “Hai, alanglah gembiranya kita, mendapat
seorang anak yang tampan”
Pada saat itu aturannya adalah bahwa siapa yang menemukan sesuatu yang
hilang, maka ia yang akan menjadi pemiliknya. Awalnya orang yang menemukannya
sangat senang, namun ia berfikir mengenai tanggung jawab yang harus
ditanggungnya, lalu muncullah rasa khawatir dalam dirinya. Kemudian untuk
menghindari hal yang mengkhawatirkan tersebut ia berencana untuk menjualnya
ketika tiba di mesir.
Nabi Yusuf as dijual di pasar
Setelah orang yang menemukan Yusuf itu tiba di mesir ia segera menjualnya
di pasar dengan harga yang sangat murah, ketika itu Yufus dibeli orang salah
satu pembesar di Mesir. Pembesar itu mengambil Nabi Yusuf as dan
menjadikan anak angkatnya, dirawatnya Yusuf dengan baik oleh isteri pembesar
itu. Isteri pembesar itu bernama Zulaikha, mulai saat itu Nabi Yusuf as tinggal
bersama mereka. Seperti diterangkan dalam Al Qur’an berikut ini :
“Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu menyuruh
seorang mengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata ; “Oh, kabar
gembira, ini seorang anak muda!” Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai
barang dagangan. Dan Allah maha mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan mereka
menjual Yusuf dengan harga yang murah, yiatu beberapa dirham saja, dan mereka
tidak tertarik hatinya kepada Yusuf. Dan orang mesir yang membelinya berakata
kepada istrinya: “Berikanlah kepadanya empat (dan layanan) yang baik, boleh
jadi ia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak” dan demikian
pulalah kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (mesir),
dan agar kami ajarkan kepadanya ta’bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya,
tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya” (Qs 12 : 19 – 21)
No comments:
Post a Comment