Wednesday, September 3, 2014

Perubahan Sosial Budaya pada Masyarakat

1. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

     Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa peran serta/bantuan orang lain. Manusia merupaka
n bagian atau warga masyarakat dalam suatu kelompok yang memiliki peraturan-peraturan tertentu yang berlaku bagi anggota-anggotanya. Pada hakikatnya manusia hidup dari dan dalam masyarakat dengan solidaritas yang terbatas dalam masyarakat. Dorongan manusia untuk bermasyarakat antara lain:
  • Pemenuhan kebutuhan dasar biologis, misalnya papan, sandang, dan pangan 
  • Keinginan untuk bersatu dengan lingkungan hidup dan lingkungan alamnya
  • Dengan hidup bermasyarakat, kemungkinan untuk mempertahankan diri dalam menghadapi kekuatan alam, binatang dan kelompok lain lebih besar 
  • Secara naluriah manusia mengambangkan keturunan melalui keluarga
  • Manusia memiliki kecenderungan sosial, yiatu seluruh tingkah laku yang berkembang akibat interaksi sosial atau hubungan antar manusia  
  • Dalam hidup bermasyarakat, kebutuhan dasar kejiwaan seperti rasa ingin tahu, meniru, dihargai, menyatakan rasa haru dan keindahan, serta memuja tertampung dalam hubungan antar manusia

 2. Keuntungan Bermasyarakat
  • Dapat mengatsi kelemahan jasmaninya
  • Melaksanakan proses sosialisasi interaksi sosial
  • Kesempatan mengekspresikan perasaan, pikiran, dan pengalaman
  • Kesempatan memperoleh pengalaman
  • Kesempatan mengabdikan diri pada masyarakat
3. Perubahan Sosial Budaya

      Faktor-faktor penyebab perubahan sosial dapat berupa faktor luar dan faktor dalam, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
A. Faktor dari luar  
     Sekitar abad 18-19 terjadi perubahan besar di Eropa, perubahan itu bermula ketika Inggris mulai memunculkan penemuan-penemuan baru dibidang industri. Berbagai penemuan telah merubah cara produksi masyarakat dalam menghasilkan barang. Penemuan baru tersebut umumnya berupa alat industri. Alat-alat baru inilsh yang memungkinkan industri berubah dari industri rumah menjadi industri massal. Produk yang dihasilkan mengalami peningkatan besar. Pada saat inilah kemudian timbul industri-industri yang mempekerjakan banyak orang. Dampak dari industri baru ini adalah perubahan sosial. Masyarakat yang mulanya bekerja di bidang agraris berubah menjadi di bidang industri. Urbanisasi mulai terjadi sehingga memunculkan perkampungan kumuh di daerah industri. Dengan demikian adanya industrialisasi yang didukung oleh berbagai penemuan baru menyebabkan perubahan sosial terjadi.
     Perkembangan IPTEK pada abad ke-21 mengubah cara berfikir tradisional ke modern. Beberapa contoh perubahan di bidang pertanian, transportasi, dan komunikasi antara lain:
  • Perubahan cara bercocok tanam. Pada awalnya orang hanya mengenal bercocok tanam tanam dengan sistem ladang berpindah. Alat yang dipakai juga masih sederhana. Selanjutnya orang mulai mengenal bercocok tanam dengan menetap (tegalan,sawah) Alat yang digunakan berupa cangkul, garu, bajak, dsb. Sistem irigasi dan pemupukan mulai dilakukan. Kemudian ditemukan cara baru yaitu tanaman budi daya seperti, gandum, padi, tembakau, kopi, kina, karet, kelapa sawit, dsb. Alat pertanian yang digunakan pun mulai mengalami perkembangan. Kini petani sudah terbiasa menggunakan traktor. Akhirnya hasil produksi pun berlipat ganda.
  • Perubahan alat transportasi. Pada awalnya alat transportasi menggunakan tenaga hewan seperti kuda, sai, kerbau, dsb. Selanjutnya, dipakai kendaraan bermesin seperti mobil, kereta api, dsb. Perkembangan selanjutnya a;at transportasi mengguanakan kapal laut, kapal terbang dan pesawat ruang angkasa.
  • Perubahna lat komunikasi. Berkembangnya teknologi satelit memuingkinkan kita dapat berkomunikasi dengan cepat meskipun terpisahkan dengan jarak yang jauh, seperti halnya internet, sms, dsb.
B. Faktor dari dalam
     Faktor dari dalam ditentukan oleh sikap manusia itu sendiri, dalam arti perotangan, kelompok, bangsa dsb. contohnya:
  • Cara berpakaian, corak pakaian dan warna pakaian
  • Pakaian adat yang diwajibkan pada peryaan tertentu
  • Ketentuan pakaian nasional seperti pria berjas sebetulnya adalah budaya barat tetapi bagi masyarakat Indonesia sudah dimodifikasi.
  • Sikap pola berfikir dan bertindak
  • Kemampuan dan kesanggupan berfikir
  • Ketertarikan religius setempat

No comments:

Post a Comment