Perkembangan merupakan proses
menuju kedewasaan. Proses ini pada umumnya berlangsung seiring dengan
pertumbuhan. Perkembangan bersifat kualitatif sehingga tidak dapat dinyatakan
dengan ukuran tinggi, besar maupun berat. Secara singkat, perkembangan manusia
dapat dibedakan dalam beberapa tahap, yaitu balita, anak-anak, remaja, dan
lanjut usia.
1. BALITA dan ANAK-ANAK
Beberapa saat setelah kelahiran, organ
pernapasan, pencernaan dan ekskresi bayi mulai berfungsi dan menyesuaikan diri
dengan kehidupan di luar kandungan. Perkembangan bayi dari lahir sampai usia 1
tahun ditandai dengan berkembangnya kemampuan tertawa, tersenyum, dan mengenal
wajah. Pada umur 8 bulan, umumnya bayi mulai dapat mengeluarkan beberapa kata
sederhana, misalnya papa atau mama. Selanjutnya, bayi umur 1 tahun mulai
menjaga keseimbangan tubuh untuk dapat berdiri.
Perkembangan bayi setelah umur 1 tahun
hingga umur 5 tahun dinamakan balita.
Saat balita, anggota tubuh masih relatif lemah. Anak dapat berjalan tanpa
bantuan kira-kira umur 18 bulan. Kemampuan berbicara menggunakan
kalimat-kalimat sederhana sudah dumulai ketika berumur 3 tahun. Kemampuan
mengenal huruf pada umumnya dimulai pada usia 5 tahun. Masa anak-anak biasanya
berlangsung hinga umur 10 atau 11 tahun. Perkembangan penting pada usia 6-10
tahun adalah kemampuan berbicara, membaca, menulis dan berargumentasi
sederhana. Kemampuan ini mendukung untuk dapat bergaul dan berkomunikasi dengan
orang lain.
2. REMAJA dan DEWASA
Masa remaja tau masa puber merupakan
peralihan antara masa nak-anak dan masa dewasa. Pada masa ini terjadi
pematangan dan perkembangan yang pesat pada fisik, sosial, emosional, kejiwaan
dan keintelektual.
Perkembangan jasmani/fisik manusia
ditandai dengan mulai aktifnya hormon kelamin. Hormon seks berfungsi
mempercepat pertumbuhan, termasuk peningkatan berat badan. Pada awalnya anak
perempuan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan anak laki-laki karena anak
perempuan lebih awal mengalami pubertas.
Akan tetapi anak laki-laki akan segera mengikuti dan melebihi
pertumbuhan anak perempuan pada usia 14-15 tahun.
Hormon seks yang mulai aktif memicu
bekerjanya alat-alat reproduksi. Anak perempuan dan anak laki-laki saat itu
mulai bersiap-siap menjadi perempuan dan laki-laki muda yang sudah bisa
bereproduksi dan menghasilkan anak. Saat inilah terjadi perubahan fisik yang
ditunjukkan dengan adanya tanda-tanda kelamin primer dan kelamin sekunder.
·
Tanda-tanda
Kelamin Primer
Masa
pubertas anak perempuan mulai berlangsung antara umur 10-11 tahun, dapat lebih
awak atau lebih akhir. Mulai saat itu, sistem reproduksi anak perempuan aktif
bekerja untuk mempersiapkan diri menjalankan fungsi reproduksi. Fungsi
reproduksi perempuan meliputi menghasilkan sel kelamin betina atau ovum (sel
telur), menerima sperma (sel kelamin jantan), memberikan keadaan yang cocok
untuk terjadinya pembuahan, dan mampu memberi makanan bayi yang sedang
berkembang, baik sebelum maupun sesudah melahirkan. Keadaan ini ditandai dengan
pertumbuhan dinding uterus dan pelepasan sel telur dari ovarium.
Produksi
sel telur pada perempuan sebenarnya terjadi sebelum kelahiran. Pada saat fetus
berumur 15 mingggi, semua bakal sel telur sudah memasuki tahap pertama meiosis,
kemudian berhenti. Jdi, ketika anak
perempuan lahir, dia sudah memiliki dua ovarium yang masing-masing siap
menghasilkan ribuan telur. Perkembangan dan pematangan sel telur akan
dilanjutkan dan diselesaikan pada masa pubertas. Kemudian satu per satu sel
telur menyelesaikan pembelahan meiosis pertama setiap bulan. Dari salah satu
ovarium, setiap bulan sudah siap dilepaskan sebuah sel telur matang. Pelepasan
sel telur dari ovarium disebut ovulasi.
Proses
pematangan sel telur berlangsung dalam sebuah folikel, yaitu sel pembungkus
penuh cairan yang mengelilingi sel telur. Pada saat pematangan sel telur,
sel-sel folikel juga berfungsi sebagai kelenjar hormon yang menghasilkan hormon
kelamin, yaitu estrogen. Estrogen inilah yang berperan dalam perkembangan
tanda-tanda kelamin sekunder anak perempuan. Estrogen juga berperan membangun
lapisan dalam dinding uterus. Produksi estrogen oleh folikel dirangsang oleh
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
dan LH (Luteinising Hormone) yang
disekresikan oleh kelenjar hipofisis.
Setelah
dilepaskan dari ovarium, sel telur bergerak disepanjang saluran telur/
oviduk/tuba fallopi menuju ke uterus. Uterus
merupakan tempat untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dinding
dalam uterus dilapisi selaput tebal yang penuh pembuluh darah sebgai persiapan
untuk menerima telur yang sudah dibuahi dan memeliharanya. Jika selama 1 atau 2
hari setelah ovulasi tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mati.
Setelah
melepaskan sel telur, folikel berubah menjadi badan kuning (korpus luteum) yang
akan menghasilkan hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dalam uterus,
menghambat kontraksi uterus supaya kehamilan dapat terjaga, dan menghambat
pembuatan sebuah folikel baru. Jika tidak terjadi pembuahan sel telur, produksi
hormon progesteron akan mulai menurun pada hari ke-12 sesudah ovulasi karena
korpus luteum mulai berdegenerasi (rusak). Keadaan ini membuat otot uterus
berkontraksi sehingga terjdi peluruhan lapisan dalam dinding uterus yang banyak
mengandung pembuluh darah. Oleh karena itu, terjadi pendarahan yang keluar melauli
vagina selama beberapa hari yang disebut menstruasi.
Perempuan umumnya berhenti menghasilkan sel telur atau berhenti mengalami
menstruasi setelah berumur 50 tahun yang disebut menopause.
Siklus
menstruasi pada seorang wanita terjadi setiap periode tertentu. Untuk tiap
individu dapat berbeda-beda, yaitu berkisar antara 20-40 hari. Namun pada
umumnya berlangsung tiap 28 hari.
Hari
ke-
|
Proses yang
Terjadi
|
1-4
|
Menstruasi
(peluruhan telur, darah, dan dinding uterus)
|
5-13
|
Penebalan dinding uterus
oleh estrogen
|
14
|
Keluarnya telur
dari ovarium (ovulasi)
|
15-28
|
Proses penebalan
dinding uterus terus berlangsung
|
1-4
|
Terjadi menstruasi
jika telur tidak dibuahi
|
Perasaan
kurang nyaman biasanya dialami beberapa wanita pada hari permulaan haid.
Menjelang haid, beberapa perempuan ada yang menjadi gugup, lekas marah, mudah
tersinggung, atau sakit kepala. Hal itu dapat terjadi pada remaja putri saat
pertama kali mengalami haid. Ada yang merasakan ketegangan seperti itu hingga
dewasa. Kondisi itu terjadi karena perubahan kadar hormon kelamin dalam tubuh.
Haid yang
normal berlangsung antara 4-5 hari, mungkin sering diikuti dengan pengeluaran
darah yang berlangsung beberapa hari. Tiap perempuan mengalami masa haid yang
berbeda dengan perempuan lain. Ada perempuan yang mengalami haid hingga 10
hari. Agar dapat mengetahui masa haid kalian masing-masing sebaiknya catat
dalam kalender haid.
Hal penting
yang harus diketahui perempuan yang sedang haid, terutama remaja, ialah menjaga
kebersihan dan memilih kegiatan yang sesuai. Untuk menjaga kebersihan dilakukan
dengan menggunakan pembalut wanita yang higienis. Walaupun saat haid banyak
wanita yang mengalami ketegangan dan megalami ketidakseimbangan emosi,
sebaiknya tetap melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk mengurangi rasa nyeri
saat haid, hendaknya melakukan kegiatan seperlunya dan harus cukup beristirahat
atau meminum obat pereda nyeri haid.
Tanda-tanda
kelamin primer pada laki-laki ditunjukkan dengan aktifya sistem reproduksi.
Alat-alat reproduksinya mengalami pertumbuhan dan perkembangn yang cepat.
Perubahan yang dapat diamati, yaitu pertumbuhan testis, pertumbuhan penis, dan
skrotum (kantong testis) menjadi berwarna lebih gelap dan lebih keriput. Testis
mulai menghasilkan sel kelamin jantan (sperma). Testis menghasilkan jutaan
sperma setiap hari. Kadang-kadang sperma yang sudah masak akan keluar secara
tak sadar saat tidur atau mimpi basah, peristiwa ini disebut pollusi.
Proses
pembuatan sperma membutuhkan suhu 2o C lebih rendah dari pada suhu
tubuh. Oleh karena itu testi berada di luar rongga tubuh dan keadaan
menggantung. Selain menghasilkan sperma, testis juga menghasilkan hormon
kelamin, yaitu testoteron. Testoteron
ialah hormon kelamin utama yang berperan dalam pembentukan tanda-tanda kelamin
sekunder.
·
Tanda-tanda
Kelamin Sekunder
Datangnya
masa pubertas dan kecepatan perubahan yang terjadi pada setiap anak perempuan
tidak sama. Aktifnya hormon seks menandai datagnya pubertas. Horon ini
menyebabakan kecepatan pertumbuhan meningkat serta meningkatnya berat badan.
Beberapa perubahan tubuh yang terjadi pada anak perempuan, antara lain payudara
mulai tumbuh dan berkembang, tumbuhnya rambut ketiak, aktifnya kelenjar
keringat di ketiak, tumbuhnya rambut kemaluan, kelenjar minyak di kulit bekerja
lebih aktif, dan terjadinya penimbunan lemak di bawah kulit sehingga
menyebabkan bentuk badan perempuan lebih bulat.
Anak
laki-laki umumnya mencapai masa pubertas lebih lambat daripada anak perempuan.
Akan tetapi, saat hormon kelamin mulai aktif, kecepatan pertumbuhan anak
laki-laki akan lebih cepat dari anak perempuan. Sama halnya anak perempuan,
pada laki-laki yang mengalami masa pubertas juga terdapat tanda-tanda kelamin
sekunder. Hal itu ditunjukkan dengan tubuh yang makin berotot, dada dan bahu
menjadi bidang, tumbuhnya rambut di kemaluan, serta suara menjadi lebih besar
karena berkembangnya ukuran laring (kotak suara) di leher. Perubahan lain yang
terjadi di masa pubertas yaiti aktifnya kelenjar keringat di keltiak, tumbuhnya
rambut di ketiak dan bagian tubuh lain, tumbuhnya rambut halu di wajah serta
lebih aktifnya kelenjar minyak di kulit.
Selain
perubahan fisik, masa pubertas juga mengakibatkan perkembangan emosi ditandai
dengan energi yang meledak-ledak. Akan tetapi, remaja pada masa kini canggung
dalam menjalin hubungan sosial, terutama pada orang tua. Jadi, mereka lebih
senang mencari perhatian dan menjalin pergaulan dengan teman sebaya.
Perkembangan intelektual remaja ditandai dengan lebih mudah menerima
pelajaran karena kecerdasan berkembanng cepat dan meningkatnya kecepatan
persepsi pendangan. Kondisi ini didukung dengan meningkatnya perkembangan daya
ingat serta kecepatan dan ketepatan ketrampilan motorik. Perkembangan mentalnya
berubah lebih cepat dibandingkan perkembangan fisik. Seiring dengan
perkembangan intelektualnya, pada diri remaja timbul keinginan untuk membentuk
dunianya yang ideal dengan mengidolakan seseorang dan mencontohnya.
Perkembangan fisik, jiwa, emosi, sosial, dan intelektualnya harus diiringi
dengan penanaman nilai-nilai spiritual untuk mengendalikan sifat-sifat negatif.
Setelah
mencapai umur 20 tahun, tubuh mencapai pertumbuhan yang sempurna. Otot-otot
berada pada puncak kekuatannya dan memasuki tahap kedewasaan. Emosi dan
intelektual orang yang memasuki tahap dewasa sangat stabil dan mandiri. Pada
tahap ini seseorang menjadi bersifat produktif. Selain itu, kematangan sistem
reproduksi menyebabkan organ tersebut siap untuk menghasilkan suatu keturunan.
3. LANJUT USIA
Masa lansia (lanjut usia) merupakan akhir
dari tahap perkembangan manusia. Pada masa ini terjadi proses penuaan yang
ditandai dengan menurunnya kemampuan organ-organ tubuh. Proses penuaan umumnya
diawali pada umur kira-kira 30 tahun. Orang yang memiliki umur 30-50 tahun
berada pada masa pertengahan tua. Penurunan fungsi organ tubuh pada masa ini
antara lain dengan kulit mulai keriput serta penglihatan dan pandangan mulai
berkurang kepekaannya. Pada usia menjelang 50 tahun tubuh lebih cepat letih,
tulang-tulang mulai agak rapuh, dan daya tahan tubuh terhadap penyakit juga
berkurang.
Usia antara
65-74 tahun dinamakan pertengahan lanjut usia. Pada masa ini sebaiknya diisi
dengan kegiatan sosial, kemasyarakatan atau yang berkaitan dengan hobi atau
rekreasi. Selanjutnya, orang yang berumur di atas 70 tahun disebut lanjut usia. Pada masa ini, mereka
umumnya memerlukan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidup.
No comments:
Post a Comment