Thursday, September 25, 2014

Dampak Kerja Sama Antar Negara Terhadap Perekonomian Indonesia

1. Faktor-faktor Kerja Sama Antar Wilayah/Antar Negara
     Peradaban dunia yang terus berkembang telah memberikan dampak besar terhadap kehidupan manusia. kebutuhan manusia sebelumnya yang terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok pangan, snadang, dan papan. Akan tetapi, kini kebutuhan tersebut semakin kompleks dan menjadi tidak terbatas. Orang berlomba-lomba menemukan teknologi baru untuk dapat memenuh kebutuhan yang terus meningkat. Setiap negara berusaha untuk memenuhi kebutuhan sendiri serta meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hingga saat ini pun belum ada negara di dunia yang mempu menjadi negara autarki, yaitu negara yang mampu negara yang dapat memenuhi kebutuhan negara nya sendiri tanpa memerlukan bantuan negara lain., baik dalam bidang pemerintahan maupun bidang ekonomi. Amerika Serikat yang merupakan negara adikuasa dengan perekonomian yang sangat kuat, belum mampu memenuhi kebutuhannya secara keseluruhan, sehingga masih memerlukan kerja sama antar negara maupun antar wilayah tidak akan pernah hilang bahkan terus meningkat.  Kerja sama tersebut tidak hanya terbatas pada bidang ekonomi, tetapi telah meliputi semua aspek, seperti bidang ilmu dan teknologi, sosial budaya, politik pertahanan, keamanan, dsb. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerjasama internasional dapat disebabkan oleh adanya perbedaan dan persamaan antarnegara. Berikut penjelasannya.


·         Kerja sama akibat adanya perbedaan
1)      Perbedaan sumber daya alam
Tidak semua negara di dunia memiliki sumber daya alam yang sama jenis dan banyaknya. Ada negara-negara yang memiliki sumber daya alam tertentu dengan jumlah yang melimpah, sedangkan ada pula yang miskin bahakan sama sekali tidak memiliki sumber daya alam. Sebagai contoh, negara Arab memiliki sumber daya alam berupa minyak bumi yang melimpah, sedangkan negara-negara Eropa, Jepang dan beberapa negara lain miskin akan minyak bumi. Dengan demikian, negara-negara yang miskin akan minyak bumi akan melakukan kerja sama dengan negara-negara yang kaya minyak bumi.

2)      Perbedaan iklim dan kesuburan tanah
Perbedaan iklim dan kesuburan tanah antara satu negara dengan negara lain akan menyebabkan perbedaan jenis tanaman/hasil pertanian. Sebagai contoh, negara Indonesia dan negara-negara lain yang beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi serta lahan yang subur, cocok untuk jenis tanaman karet, kelapa, kopi, teh, dll. Negara-negara Eropa yang beriklim sedang tidak cocok untuk tanaman tersebut, sehingga mereka harus mengimpor hasil pertanian tersebut dari negar-negara beriklim tropis.

3)      Perbedaan ideologi
Perbedaan idelogi antar suatu wilayah atau negara dengan negara lain dapat menjadi pemicu konflik internasional. Untuk meredakannya, antara negara-negara yang berbeda ideologi tersebut perlu dilakukan kerja sama, sehingga tidak memperbesar konflik yang ada. Sebagai contoh, negara bekas Uni Soviet dan sekutu-sekutunya yang berideologi komunis memerlukan kerja sama dalam bidang politik dengan negara-negara blok barat yang berideologi liberal. Hal ini dilakukan agar masalah-maslah yang dapat menimbulkan ketegangan internasional dapat diselesaikan di meja perundingan.

4)      Perbedaan ilmu dan teknologi
Kemampuan dalam penguasaan ilmu dan teknologi serta ketrampilan antara satu bangsa/negara lain tidak sama. Negara-negara maju seperti Erop Barat, Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara lain memiliki kemampuan yang tinggi dalam penguasaan ilmu dan teknologi maupun ketrampilan, dibandingkan dengan negara-negara berkembang seperti Afrika dan sebagian besar Asia. Negara-negara maju mampu memproduksi berbagai jenis hasil industri yang juga sangat diperlukan oleh negara-negara berkembang. Untuk itun diadakan kerja sama antara negar-negara maju sebagai produsen dan negara-negara berkembang sebagai konsumen. Sebab, negar-negara produsen pun memerlukan pasaran bagi industrinya.

·         Kerja sama akibat adanya persamaan
1)      Kesamaan sumber daya alam
Kesamaan sumber daya alam antara beberapa negara dapat melahirkan suatu kerja sama, terutama yang berkaitan dalam masalah ekonomi. Sebagai contoh, beberapa negar pengekspor minyak bumi membentuk suatu kerja sama dalam organisasi OPEC.

2)      Kesamaan ideologi
Negara-negara yang mempunyai persamaan ideologi, membentuk suatu kerja sama di antara mereka untuk melindungi kepentingan ideologi dan negara-negara anggotanya terhadap pengaruh dan ancaman ideologi lain. Sebagai contoh, negara-negara Barat yang berideologi liberal membentuk suatu kerja sama melalui Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dikomandoi oleh Amerika Serikat untuk membendung pengaruh ideologi komunis. Sebaliknya, negara-negara komunis membentuk pula suatu kerja sama dalam organisasi Pakta Warsawa yang dipimpin oleh Uni Soviet untuk memebendung pengaruh negara-negara Barat. Pakta Warsawa telah bubar sejalan dengan bubarnya negara Uni Soviet. Negara-negara yang tidak masuk ke dalam kedua blok tersebut, membentuk pula suatu kerja sama dalam organisasi Gerakan Non-Blok (GNB).

3)      Kesamaan keadaan wilayah
Negara-negara yang terletak pada suatu wilayah atau kawasan sering mengadakan kerja sama untuk kepentingan wilayah dari masing-masing anggotanya. Sebagai contoh, negara yang terletak di Asia Tenggara membentuk suatu kerja sama melalui organisasi ASEAN untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, saling bantu dan bekerja sama dalam bidang ekonomi serta meningkatkan perdamaian dan stabilitas masing-masing negara Asia Tenggara.

2. Bentuk Kerja Sama Internasional dalam Bidang Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan.
     Kerja sama internasional dalam berbagai bidang telah melahirkan bermacam-macam organisasi atau lembaga internasional, baik yang berada di bawah naungan PBB maupun dari luar PBB. Organisasi atau lembaga internasional yang terbentuk mengkhususkan diri dalam berbagai bidang kegiatan, seperti bidang ekonomi, sosial-budaya, pertahanan, dsb.

3. Dampak Kerja Sama Antar Negara Terhadap Perekonomian Indonesia
      ·         Terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa
Perdagangan merupakan wujud nyata kerja sama internasional dalam bidang ekonomi, terutama yang berkaitan dengan ekspor impor. Barang dan jasa yang diperlukan oleh suatu negara dapat terpenuhi dengan melakukan ekspor dan impor. Sebaliknya, surplus barang dan jasa yang ada di negara itu dapat pula disalurkan kepada negara lain yang membutuhkan.

      ·         Majunya perekonomian
Nilai ekspor yang tinggi sanagt besar pengaruhnya terhadap kemajuan perekonomian suatu negara. Oleh sebab itu, masing-masing negara berusaha meningkatnya ekspornya. Sebaliknya, nilai impor yang tinggi akan mengurangi devisa yang dimiliki oleh negara itu. Hal ini merupakan suatu kemerosotan dalam bidang ekonomi negara tersebut. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat terlihat dari perkembangan nilai ekspor dan impor negara tersebut, sedangkan hubungan perekonomian antar negara akan tergambar dari besarnya volume dan nilai ekspor impor antar negara.

      ·         Menyerap jumlah tenaga Indonesia
Mengingat aneka ragam kegiatan antar negara, negara lain dapat menyerap tenaga kerja Indonesia, baik tenaga kerja profesional maupun tenaga terampil sehingga mengurangi pengangguran.

      ·         Banyaknya wisatawan yang datang ke Indonesia akan menambah devisa negara. 

      ·         Negara kita tidak harus selalu membuat sendiri dalam usaha mencukupi kebutuhan. Barang yang dibuat sendiri terkadang justru lebih mahal. Dalam hal ini lebih baik kita mengimpor dari negara lain.

     ·       Barang-barang yang dijual keluar negeri menyebabkan produsen akan memperoleh pasaran yang lebih luas sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar. Hal tersebut juga dapat meningkatkan       ketrampilan, kecerdasan, serta kreativitas tenaga kerja pengusaha.


     ·   Produksi dapat dibuat secara besra-besaran sehingga dapat menekan harga pokok untuk tiap unit produksi.

No comments:

Post a Comment