A.
HAMA TUMBUHAN
Hama
adalah hewan yang mengganggu produksi pertanian. Ada beberapa filumdalam dunia
binatang yang sebagian besar anggotanya berpotensi menjadi hama tanaman yaitu
Filum Aschelminthes, Mollusca, Chordata, dan Arthropoda.
1. Filum Aschelminthes
Anggota filum ini yang dikenal
berperan sebagai hama tanaman (bersifat parasit) adalah anggota kelas nematoda.
Namun tidak semua anggota nematoda bertindak sebagai hama. Beberapa contoh
nematoda yang bersifat parasit adalah Meliodogyne
sp, yang juga dikenal sebagai nematoda puru akar pada tanaman tomat, lombok
dan tembakau; Hirrschmanieella oryzae
(vBrdH) menyerang akar tanaman padi di sawah; Pratylenchus coffae menyerang tanaman kopi.
2. Filum Mollusca
Dari filum Mollusca ini yang
anggotanya berperan sebagai hama adalah dari kelas Gastropoda. Jenis Mollusca
yang termasuk hama, antara lain Achatina
fulica (bekicot) dan Pomacea
ensularis canaliculata (keong emas). Keong emas merupakan hama yang memakan
semaian padi. Hama ini dapat merusak 50-80% tanaman. Selain merusak semaian
padi, hama ini juga makan tanaman jagung, jeruk, dan beberapa jenis tanaman
hias.
3. Filum Chordata
Anggota filum Chordata yang umum
dijumpai sebagai hama tanaman adalah dari kelas mamalia. Namun, tidak semua
anggota kelas ini bertindak sebagai hama. Jenis dari kelas mamalia yang
merupakan hama tanaman antara lain, bangsa kera (Primates) babi (Ungulata)
Beruang (Carnivora) serta bangsa binatang pengerat (ordo Rodenta).
4. Filum Arthropoda
Filum ini merupakan filum terbesar
diantara filum-filum lainnya karena lebih dari 75% hewan yang kalian kenal
adalah anggota dari filum ini. Anggota filum Arthropoda yang mempunyai peran
penting sebagai hama tanaman adalah kelas Archnida (tungau) dan kelas Insecta
(serangga). Anggota kelas Archnida yang merupakan hama antara lain Tetranychus cinnabarinus (tungau merah
yang merusak daun ketela pohon); Brevipalpus
obovatus (merusak daun teh); Tenuipalpus orchidarum (merusak tanaman
anggrek). Adapun anggota kelas insecta yang merupakan hama adalah Leproxoria oratorius (walang sangit)
merupakan hama pemakan bulir padi; Nilaparvata
lugen (wereng coklat merupakan hama
utama padi di Indonesia; Brontispa
longissima (kumbang pemakan janur kelapa); Tryporiza incertulas (penggerek batang padi kuning); Spodoptera
litura (ulat grayak pada tembakau).
B.
PENYAKIT TUMBUHAN
Penyakit pada tanaman dapat menyebabkan
lambatnya pertumbuhan bahkanmematikan tanaman. Penyakit tumbuhan adalah
gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh faktor lingkungan, mikroorganisme
(bakteri), maupun jamur
1. Bakteri
Masuknya bakteri ke dalam tumbuhaan dapat melalui luka
kecil atau melalui stomata. Dalam tubuh tumbuhan, bakteri merusak sel-sel dan
dapat menyebar ke seluruh bagian tumbuhan. Tanda-tanda tumbuhan yang terserang
oleh bakteri antara lain tumbuhnya bercak-bercak lubang pada buah atau daun.
Pada tumbuhan mentimun, serangan bakteri dapat menyebabkan layu yang berakibat
tumbuhan mati mendadak. Contoh bakteri lain yang menyebabkan penyakit pada
tanaman adalah Pseudomonas cattlayae,
yaitu bakteri penyerang tanaman anggrek.
2. Virus
Tanaman yang terserang oleh virus
menunjukkan tanda berupa bercak berwarna kuning pada daunnya. Penyait dengan
jenis tersebut dikenal sebagai mozaik. Jenis penyakit yang menyebabkan penyakit
tersebut antara lain potapo mosaic virus
(PMV) yang menyerang tanaman kentang, cucumber
mosaic virus (CMV) menyerang tanaman
mentimun, dan tomato bushy strent virus
(TBSV) yang menyerang tanaman tomat.
Selain menyerang daun, ada juga
virus yang menyerang jaringan pengangkut pada tumbuhan. Virus citrus vein phloem degeneration (CVPD)
adalah jenis virus yang menyerang pembulu tapis tanamn jeruk. Tanda-tanda
berupa daun menguning dan pertumbuhan kuncup lambat. Stadium selanjutnya,
daun-daun gugur sehingga tanaman kurang produktif.
3. Jamur
Penyakit pada tumbuhan yang
disebabkan oleh jamur dapat cepat menular ketanaman lain karena spora jamur
mudah disebarkan oleh angin. Beberapa macam jamur yang menyebabkan penyakit
pada tanaman antara lain Pyricularia
oryzae merupakan jamur yang menerang ruas-ruas batang dan biji padi,
akibatnya produksi padi jadi berkurang; Phytophthora
infestans merupakan jamur yang menyerang tanaman kentang atau tomat; Phytium debaryum merupakan jamur yang
menyerang kecambah atau bibit tanaman sehingga mengalami busuk akar dan
menyebabkan kecambah atau bibit tanaman rebah ke tanah.
C.
CARA MENGENDALIKAN HAMA
Pada dasarnya, pengendalian hama
merupakan setiap usaha atau tindakan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk mengusir, menghindari, dan membunuh spesies hama agar
populasinya tidak mencapai jumlah yang secara ekonomi merugikan. Pengendalian
ini tidak bermaksud untuk menghilangkan spesies hama sampai tuntas, melainkan
hanya menekan populasinya sampai jumlah tertentu. Oleh karena itu, cara yang
diterapkan untuk mengendalikan hama tanaman harus tetap dapat
dipertanggungjawabkan secara ekonomi dan secara ekologi. Ada beberapa macam
pengendalian hama, yaitu:
1.
Pengendalian mekanik mencakup usaha untuk
menghilangkan secara langsung hama serangga yang menyerang tanaman. Misalnya
untuk mengendalikan hama ulat pucuk daun tembakau, para petani pada pagi hari
turun ke sawah untuk mengambil dan
mengumpulkan ulat yang berada di pucuk daun.
2.
Pengendalian fisik dilakukan dengan cara
mengatur faktor fisik yang mempengaruhi perkembangan hama, yaitu memberi
kondisi tertentu yang menyebabkan hama ukar untuk hidup. Bentuk pengendalian
fisik antara lain dengan melakukan penyimpanan terhadap media/bahan tanaman di
tempat kedap udara, melakukan pengolahan tanah dan pengairan. Pengolahan tanah
dan pengairan dengan sistem tertentu tidak cocok dengan pola hidup hama, akan
menyebabkan hama mati.
3.
Pengendalian hayati adalh pengendalian hama
denga menggunakan jenis organisme hidup lain (predator, parasit, dan patogen)
yang mampu menyerang hama. Organisme yang merupakan predator, parasit, dan
patogen disebut juga dengan agen pengendali biologis terhadap hama.
4.
Pengendalian hama kimia dilakukan dengan
menggunakan bahan-bahan kimia yang umum dikenal dengan pestisida. Bahan kimia
sebaiknya dilakukan untuk mengendalikan hama apabila pengendalian lain tidak
mampu menurunkan populasi hama yang menyerang tanaman. Pestisida ada
bermacam-macam, antara lain:
·
Fungisida (pembasmi jamur)
·
Insektisida (pembasmi serangga)
·
Rodentisida (pembasmi hewan pengerat)
·
Nematisida (pembasmi nematoda)
·
Larvasida (pembasmi larva)
·
Bakterisida (pemasmi bakteri)
No comments:
Post a Comment